Mu’tazilah adalah salah satu aliran pemikiran teologis dalam Islam yang muncul pada awal abad ke-8 Masehi. Mereka dikenal dengan keyakinan mereka tentang teologi rasional yang menekankan kebebasan manusia, dan penolakan terhadap konsep takdir yang mutlak. Namun, ada beberapa aspek aqidah Mu’tazilah yang sesat dari para Ulama, di antaranya adalah:
1. Qadariyah (Pemikiran Kebebasan Manusia): Mu’tazilah percaya bahwa manusia memiliki kebebasan mutlak dalam tindakan mereka, bahkan atas keputusan mereka sendiri, tanpa ada campur tangan Allah ta’ala. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mengakui takdir Allah yang mutlak dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
2. Tauhid al-Af’ali (Pemisahan Sifat-Sifat Allah): Mu’tazilah mengajarkan bahwa sifat-sifat Allah harus dipisahkan dari zat-Nya, sehingga menyatakan bahwa sifat-sifat Allah merupakan entitas yang terpisah dan independen dari zat-Nya. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan kesatuan dan kesempurnaan Allah.
3. Negasi Atribut Allah secara harfiyah: Beberapa dari mereka menolak secara harfiyah atribut Allah seperti wajah, tangan, dan mata, dan menyatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan Allah dengan atribut fisik tersebut harus dikontrol secara metaforis. Pandangan ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menyatakan bahwa ayat-ayat tersebut harus diterima secara harfiah sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an dan hadis.
=========== Wallahu ‘alam ===========